Kemungkinan Janji Reunifikasi China Akan Berujung Aneksasi Wilayah Republik Negara Taiwan Oleh Pihak Rezim Otoriter China






Komitmen penolakan keras dari negara Taiwan terhadap rencana reunifikasi damai China sendiri pada tanggal 11 Oktober 2021 itu, mungkin akan berujung dengan rencana aneksasi wilayah Taiwan oleh pihak rezim otoriter China. Setelah, negara Amerika Serikat yang dipimpin Presiden Joe Biden itu menyatakan komitmen sucinya untuk ikut melindungi keamanan wilayah negara Taiwan, jika terjadinya sebuah serangan invansi mengejutkan berskala penuh ke wilayah negara Taiwan oleh pihak rezim otoriter China tersebut.

Sewaktu, Presiden Joe Biden ditanya soal komitmen sucinya untuk ikut membela negara Taiwan itu oleh Moderator tentang apakah dia akan membela negara Taiwan, jika seandainya dilakukan serangan mengejutkan ke wilayah negara Taiwan ini oleh pihak rezim otoriter China sendiri dalam rangka mencapai reunifikasi wilayah China menjadi satu sistem pemerintahan negara Tiongkok saja.

Dan dirinya menjawab secara tegas saat ditanya tentang komitmen sucinya untuk ikut membela negara Taiwan ini, jika diserang secara mengejutkan oleh pihak negara China itu sendiri "Ya, kami akan melakukan sesuai komitmen kami itu". kata Presiden Joe Biden saat diminta memberikan pernyataan tentang memanasnya hubungan negara China dengan negara Taiwan pada tanggal 22 Oktober 2021 tersebut.

Kemudian, Menteri Pertahanan negara Taiwan, yaitu Chiu Khuo-Cheng itu juga ikut memberikan pendapatnya tentang hubungan negara Amerika Serikat dengan negara Taiwan yang akan memicu negara China untuk melakukan tindakan lebih lanjut seperti rencana invansi China terhadap wilayah negara Taiwan ini pada tahun 2025 mendatang.

"Menurut saya, jika Taiwan melakukan sebuah kecorobohan sedikit saja dengan negara China itu, mungkin akan membuat China akan melakukan serangan invansi berskala penuh terhadap wilayah negara Taiwan ini pada tahun 2025 mendatang". kata Menteri Pertahanan Taiwan, yakni Chiu Khuo Cheng saat diminta memberikan tanggapan tentang memanasnya hubungan negara China dengan negara Taiwan pada tanggal 6 Oktober 2021 tersebut.

Artinya, bisa saja sewaktu-waktu negara China mampu membuat serangan invansi mengejutkan berskala penuh ke wilayah negara Republik Taiwan ini pada tahun 2025 mendatang, dalam tujuan rencana reunifikasi wilayah provinsi China yang hilang akibat konflik perbedaan pandangan ideologi negara yang pernah terjadi di negara China itu pada Perang Saudara Tiongkok tahun 1945 sampai tahun 1949 tersebut. 

Lalu, jika dugaan Chiu Khuo-Cheng tentang serangan invansi berskala penuh yang dilakukan negara China itu memang benar-benar terjadi pada tahun 2025 mendatang ini, maka kemungkinan perisitiwa yang terjadi pada wilayah negara Taiwan sekarang itu adalah peristiwa invansi militer berskala penuh yang dilakukan negara China melalui serangkaian serangan cepat menggunakan armada serang pesawat tempur dan pesawat pengebom yang dapat menghancurkan semua fasilitas militer yang ada di negara Taiwan tersebut hanya dengan hitungan beberapa detik saja, tanpa harus mengirim angkatan bersenjata yang akan banyak membuang waktu serangan dalam melakukan tindakan reunifikasi atas wilayah Taiwan itu untuk kembali menjadi bagian dari wilayah negara China tersebut.

Banyak ahli pengamat militer percaya kemungkinan invansi adalah cara yang paling tepat dilakukan negara China dalam rangka menyatukan wilayah negara Taiwan ini kembali sebagai bagian dari wilayah provinsi China yang hilang pada tahun 1949 tersebut. Alasannya, karena negara Taiwan sendiri ingin menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat seperti halnya negara China yang memiliki kedaulatan yang bebas atas suatu kekuasaan yang ada di wilayah negara China tersebut.

Selain itu, kemungkinan sekutu terdekat negara China seperti Rusia dan Korea Utara juga akan ikut membantu rencana reunifikasi China terhadap wilayah negara Taiwan ini, jika seandainya negara Amerika Serikat itu juga ikut membantu negara Taiwan berperang melawan kekuatan invansi serangan berskala penuh dari negara China tersebut, dalam mewujudkan cita-citanya menjadikan negara China dan Taiwan sebagai satu pemerintahan negara Tiongkok saja yang bisa menjadi pemicu penyebab terjadinya Perang Dunia Ke-III ini sewaktu-waktu terjadi tanpa kita disadari.

Bukti dari kemungkinan keikutsertaan salah satu negara sekutu China terdekat itu, telah terlihat dari pernyataan wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, yaitu Pak Myong-Ho yang mengkritik peran negara Amerika Serikat sendiri dalam masalah konflik negara Taiwan dengan negara China itu sendiri pada tanggal 23 Oktober 2021 tersebut.

"Akibat dari campur tangan yang tidak bijaksana dari pemerintah negara Amerika Serikat ini, yang dilihat oleh pemerintah negara Korea Utara itu adalah sepenuhnya sebagai urusan internal masalah negara China dengan negara Taiwan tersebut, yang akan memicu situasi yang rumit di semenanjung wilayah Korea ini". kata Menteri Luar Negeri Korea Utara, yakni Pak Myong-Ho saat memberikan tanggapannya tentang mengenai situasi yang rumit antara hubungan negara China dengan negara Taiwan pada tanggal 6 Oktober 2021 tersebut.

Maksud dari pernyataan Menteri Luar Negeri Korea Utara tersebut, mengatakan jika negara Amerika Serikat juga ikut membantu melindungi keamanan wilayah negara Taiwan yang sepenuhnya ini sebagai urusan masalah internal dari negara China itu sendiri, yang akan memicu Amerika Serikat berada pada situasi yang rumit atau bisa saja situasi yang menjadi penyebab konflik dimulainya Perang Dunia Ke-III tersebut.

Jadi, kemungkinan satu-satunya jalan yang dapat menghindari terjadinya konfrontasi antara pihak republik negara Taiwan ini dengan negara pihak rezim otoriter China itu adalah berkat kemampuan para pemimpin negara Amerika Serikat dan pemimpin negara Rusia yang dapat menghentikan konflik sementara antara wilayah yang ada pada suatu negara itu, dalam mewujudkan perdamaian dunia yang utuh diantara bangsa-bangsa yang ada di dunia internasional ini dalam tujuan menghindari skenario terjadinya Perang Dunia Ke-III tersebut yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi tanpa disadari.





Komentar

Postingan Populer

Berawal Dari Konflik Laut China Selatan Hingga Skenario Perang Dunia Ke-III, China Dan Rusia Diyakini Bisa Menjadi Pemenang

Kehebatan Presiden Negara China Sendiri Terbukti Dengan Menjadikan Negara China Sebagai Negara Adidaya Kedua Di Dunia

Terbentuknya Alliansi Aukus Dan Perlombaan Senjata Rudal Hipersonik, Bukti Dimulainya Perang Dingin Ke-II Pada Masa Sekarang