Terbentuknya Alliansi Aukus Dan Perlombaan Senjata Rudal Hipersonik, Bukti Dimulainya Perang Dingin Ke-II Pada Masa Sekarang




Perang Dingin II atau disebut juga Perang Dingin Kedua merupakan sebuah istilah yang dipakai ahli pengamat militer dalam menggambarkan ketegangan hubungan politik dan perlombaan senjata antara negara berideologi Liberalisme yang terdiri-dari Amerika Serikat dengan sekutunya NATO melawan negara berideologi komunisme yang terdiri dari Federasi Rusia, Korea Utara, dan China serta beberapa negara Persemakmuran Rusia, yaitu CIS di satu pihak yang sama.

Ketegangan hubungan politik antar negara-negara yang terlibat dalam konflik itu, meningkat pada tahun 2010 setelah negara Rusia menganeksasi wilayah daratan Krimea dari wilayah negara Ukraina. Dan pengklaiman  Laut China Selatan oleh negara China sebagai wilayah laut teritorial milik negaranya, yang dilihat dari peta lama bekas garis jalur laut pelayaran nelayan China kuno atau disebut juga dengan sembilan garis putus-putus pada masa Dinasti Qing tersebut.

Walaupun, Perang Dingin yang pertama merupakan persaingan geopolitik dan perlombaan senjata antara Pakta Pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat melawan Pakta WARSAWA yang dipimpin Uni Soviet yang terjadi dari tahun 1940-an sampai pada tahun 1991-an tersebut. Akibat munculnya dua negara pemenang dan dua blok besar pada akhir Perang Dunia Ke-II, setelah sekutu berhasil mengalahkan negara Jerman yang dipimpin Adolf Hittler itu berakhir oleh sebuah perjanjian Versailes yang dilaksanakan di negara Prancis sebagai bukti tanda berakhirnya Perang Dunia Ke-II tersebut.

Namun, Istilah Perang Dingin yang kedua ini lebih mengacu pada kelanjutan persaingan politik dan perlombaan senjata antara Pakta Pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat melawan beberapa negara mantan anggota Federasi USSR atau Uni Soviet yang terdiri-dari Rusia, Korea Utara Dan China yang diakui secara resmi sebagai pengganti USSR atau Uni Soviet versi sekarang.

Ketegangan dan konflik yang terjadi pada akhir-akhir ini salah satunya di kawasan wilayah Eropa bagian timur antara negara Rusia dengan negara Ukraina itu, akibat bergabungnya daratan Krimea secara paksa oleh militer Rusia sebagai bagian wilayah teritorial negara Rusia tersebut. Karena, adanya intervensi militer yang dilakukan Rusia terhadap penganeksasian daratan Krimea secara cepat tanpa melakukan peperangan yang bisa saja menyebabkan pertumpahan darah pada kedua rakyat negara tersebut.

Selain negara Rusia di Eropa bagian timur, China dan Korea Utara juga bersaing berebut pengaruh di kawasan Asia bagian timur  hingga Asia bagian tenggara dengan Amerika Serikat Dan NATO dalam menyebarkan pengaruh militer dan ekonominya terhadap beberapa negara yang ada di wilayah tersebut. Terutama wilayah negara-negara yang ada di kawasan Laut China Selatan ini seperti Korea Selatan, Taiwan, Indonesia dan Malaysia yang memiliki pengaruh ekonomi yang besar dan posisi yang strategis dalam jalur perdagangan internasional itu.

Jika dilihat dan diamati dari kondisi saat ini, bahwa dapat disimpulkan ada 3 blok dengan pengaruh besar yang memiliki kekuatan militer konvensional terbesar di dunia secara garis besar, yaitu :

1. Blok Barat
Merupakan sebuah persekutuan antara negara-negara yang terletak di belahan dunia bagian barat dan negara-negara yang memiliki suatu ideologi yang sama terhadap masing-masing negara di wilayah tersebut, yaitu Liberalisme dan Kapitalisme. Beberapa negara-negara yang tergabung dalam Blok Barat itu, sebagian juga negara yang berasal dari anggota organisasi pakta pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat dalam membendung pengaruh negara timur dan mencegah masuknya paham ideologi Komunisme ke negara-negara yang memiliki paham Liberalisme dan Kapitalisme tersebut.

2. Blok Timur
Merupakan sebuah persekutuan antara negara-negara yang terletak di belahan dunia bagian timur dan negara-negara yang memiliki suatu ideologi yang sama terhadap masing-masing negara di wilayah tersebut, yaitu Komunisme dan Sosialisme. Beberapa negara-negara yang tergabung dalam Blok Timur itu, kebanyakan juga negara yang berasal dari mantan anggota Federasi USSR atau Uni Soviet yang dipimpin Rusia sebagai pengganti USSR atau Uni soviet dalam menyebarkan pengaruh paham ideologi Komunisme ke negara-negara yang memiliki paham Liberalisme dan Kapitalisme tersebut.

3. Blok Timur Tengah
Merupakan sebuah persatuan antara negara-negara yang mayoritas menganut agama Islam yang terletak di belahan dunia bagian tengah diantara Blok Barat dan Blok Timur dalam membendung dan mencegah pengaruh politik dan paham ideologi yang berasal dari kedua Blok negara tersebut. Kebanyakan negara-negara yang tergabung di dalam Blok ini, menganggap kedua Blok negara yang terbentuk itu dapat merusak ajaran-ajaran tentang agama islam yang berlaku di negara-negara Timur Tengah tersebut.
 
Selanjutnya, juga ada Gerakan Non-Blok (GNB) yang berisikan negara-negara netral atau negara-negara yang tidak ingin bergabung dengan kedua blok tersebut. Tujuannya Gerakan Non-Blok (GNB) itu sendiri, untuk mempertahankan kedamaian yang ada di dunia Internasional ini demi mencegah terjadinya Perang Dunia Ke-III tersebut. Agar, situasi Perang Dingin Ke-II itu tidak menjadi konflik berkepanjangan yang bisa saja menyebabkan terjadinya Perang Dunia Ke-III ini sewaktu-waktu terjadi tanpa disadari.






Komentar

Postingan Populer

Berawal Dari Konflik Laut China Selatan Hingga Skenario Perang Dunia Ke-III, China Dan Rusia Diyakini Bisa Menjadi Pemenang

Kehebatan Presiden Negara China Sendiri Terbukti Dengan Menjadikan Negara China Sebagai Negara Adidaya Kedua Di Dunia